Strategi Penyusunan Pasangan Pembalap Tim F1 Baru

Tim F1 baru saat ini sedang sibuk menyusun pasangan pembalapnya untuk musim mendatang. Dari informasi yang dilaporkan oleh Motorsport.com, Valtteri Bottas sedang mempersiapkan kesepakatan dengan Cadillac untuk kembali ke kursi balap Formula 1. Hal ini menyisakan satu kursi kosong yang banyak diminati dan banyak pembalap tanpa kontrak tahun depan dikaitkan dengan slot tersebut. Sergio Perez dianggap sebagai kandidat potensial yang menarik bagi tim, terutama karena dukungan dan pengalamannya dari Meksiko.

Di sisi lain, tim Amerika yang bekerja sama dengan pembalap Meksiko tampaknya agak tidak sejalan dari segi geopolitik. Meskipun begitu, dalam bursa kandidat untuk kursi kedua Cadillac, nama-nama seperti Zhou Guanyu, Mick Schumacher, Felipe Drugovich, Jack Doohan, Jak Crawford, dan Paul Aron telah muncul. Jika tim memilih formasi Bottas-Perez, mereka akan memiliki total 532 start, 16 kemenangan, dan 3.435 poin, walaupun kedua pembalapnya berusia 35 tahun.

Para insinyur pasti akan mengetahui posisi dan kemampuan mereka dengan baik. Data seperti itu sangat penting bagi tim baru karena mereka tidak memiliki akses ke data dan pengalaman dari musim sebelumnya. Meskipun kombinasi Bottas dan Perez mungkin tidak memenuhi harapan banyak orang yang ingin melihat wajah baru di grid Formula 1, mereka tetap merupakan pasangan yang terjamin. Jika pembicaraan dengan Perez tidak berhasil, masih ada opsi pembalap lain yang berpengalaman di F1. Oleh karena itu, para tim baru seperti Cadillac dapat belajar dari pengalaman pembalap baru dan bagaimana menyesuaikan strategi mereka sebelum membuat keputusan final.

Source link