Pada Kamis ketika tiba di trek Hungaria, Pecco Bagnaia harus mengakui kesalahan setelah kata-katanya yang kasar di Austria, di mana dia mengaku kehabisan kesabaran. Ia menunggu penjelasan dari Tim Ducati mengenai masalah yang muncul dengan Desmosedici GP25. Sehari kemudian, setelah menyelesaikan dua tes pertama di lintasan kecil yang berlubang, pembalap Italia itu lebih hati-hati dengan ungkapannya, meskipun isinya sama dengan di Spielberg. Meskipun peringkatnya di posisi ke-14, lebih dari 0,7 detik dari lap tercepat Pedro Acosta, Bagnaia berjuang dengan motor Ducati-nya di Hungaroring. Pembalap tersebut mengakui kesulitan berhenti dan berbelok dengan rem di trek yang sempit ini sambil membandingkan performa dengan Marc Marquez, rekan setimnya di Ducati.
Francesco Bagnaia, juara MotoGP dua kali, selalu dibandingkan dengan Marquez dalam setiap penampilannya. Ia mengungkapkan tantangannya dalam menemukan solusi dengan motor Ducati-nya, sementara Marquez mampu memperoleh potensi maksimal dari motor tersebut. Bagnaia mengakui belajar dari data Marquez, namun menghadapi kendala dalam menyesuaikan gaya berkendara. Ia tidak menyebut motor tersebut jelek, tetapi mencatat bahwa Marquez mampu mengatasi masalah yang muncul. Hingga saat ini, Bagnaia masih berusaha menemukan keseimbangan di lintasan dan tetap berkompetisi dengan para pembalap lainnya.