Berita  

Manipulasi Harga Beras Saat Stok Melimpah: Fakta Terbaru

Pengamat pangan sekaligus Koordinator Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI), Debi Syahputra, mengecam praktik manipulasi harga beras oleh produsen besar. Meskipun stok cadangan beras nasional mencapai 4,2 juta ton, harga beras yang seharusnya stabil dijual dengan harga Rp17.000/kg, padahal kualitasnya rendah dengan kadar beras patah 30-59%. Debi menilai hal ini sebagai penipuan terhadap konsumen sebesar Rp5.000/kg dan merupakan ulah mafia pangan yang menahan pasokan demi keuntungan pribadi.

Menanggapi pendukung produsen besar yang berargumen di media sosial, podcast, dan forum, Debi menyatakan bahwa klaim tersebut tidak akurat. Data BPS menyebutkan bahwa pangsa pasar beras premium sebenarnya mencapai 39,75%, bukan hanya 5% seperti yang dinyatakan. Debi juga mengkritik harga gabah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang mulai turun, tetapi produsen besar tetap menjaga harga beras tinggi dengan membeli gabah di atas harga pasar.

Presiden Prabowo turut menyoroti distorsi dalam sistem ekonomi terkait harga pangan yang tidak terjangkau oleh sebagian rakyat. Menegaskan bahwa usaha penggilingan padi skala besar harus mendapatkan izin khusus dari pemerintah untuk melindungi kebutuhan pangan rakyat. Ia juga menegaskan bahwa segelintir pemain besar tidak boleh mengeksploitasi posisinya dalam sektor vital seperti pangan. Solusi yang diusulkan adalah tindakan tegas pemerintah menggunakan UU Perdagangan untuk menindak penimbun dan penipu harga pangan.

Source link