Carlos Sainz menggunakan Grand Prix Hungaria sebagai contoh untuk menjelaskan perlunya perubahan dalam filosofi desain tim Williams untuk musim balap Formula 1 tahun 2026. Tim ini mengalami kesulitan di Hungaroring, yang mencerminkan performa mereka sepanjang tahun 2025. Sainz menilai bahwa mobil FW47 bekerja dengan baik di lintasan lurus panjang dan tikungan pendek, tetapi mengalami kesulitan mempertahankan downforce di tikungan dengan radius lebih panjang. Meskipun Williams telah menyesuaikan mobilnya agar lebih dari sekadar serba bisa dan meraih poin di 10 dari 14 akhir pekan, mobil mereka masih mempertahankan karakteristik dari masa lalu. Sainz berharap agar masukan yang dia berikan bisa membantu perbaikan mobil 2026 mereka.
Sainz juga memaparkan bahwa ada kebutuhan besar untuk melakukan perubahan filosofi desain mobil agar dapat bersaing di lintasan dengan tikungan panjang seperti Barcelona dan Hungaria. Meskipun meragukan paket performa saat ini, Sainz tetap bersatu dengan tim Williams dalam upaya mereka untuk meraih gelar juara pertama sejak 1997. Tim tidak aktif mengembangkan mobil 2025 sehingga umpan balik dari pembalap tidak dapat diterapkan di lintasan. Sainz menyatakan pentingnya eksekusi yang baik di akhir pekan untuk dapat meraih lebih banyak poin.
Dalam upaya untuk memperbaiki kelemahan mobil, Sainz dan tim akan fokus pada konsistensi dan eksekusi yang baik di akhir pekan. Mereka memiliki harapan yang tinggi untuk musim depan, di mana perubahan besar dalam filosofi desain akan diimplementasikan untuk meningkatkan performa tim di lintasan yang menantang. Meskipun masih ada beberapa kendala yang dihadapi, Sainz optimis bahwa dengan kerja sama yang baik dan fokus pada pengembangan, Williams bisa kembali bersaing di papan atas Formula 1.