Lewis Hamilton masih kesulitan menemukan kunci suksesnya sebagai pembalap Ferrari. Di tengah upaya untuk membawa Scuderia ke puncak klasemen, Hamilton mengalami tantangan yang signifikan. Selama akhir pekan di Belgia, dia gagal meraih posisi terdepan sekali lagi. Sementara itu, rekannya, Charles Leclerc, tampak lebih bisa beradaptasi dengan mobil SF-25 yang sulit dikendarai.
Menurut Marc Gene, yang akrab dengan Ferrari, Hamilton masih merasa tidak nyaman dengan mobilnya. Faktor ketidakstabilan mobil menjadi hambatan bagi Hamilton, sementara Leclerc lebih bisa menerimanya. Mobil SF-25 memerlukan kestabilan yang sulit dimiliki Hamilton untuk mengoptimalkan performa balapan. Meskipun Ferrari melakukan perbaikan dalam mobilnya, Hamilton masih kesulitan meraih hasil yang diharapkan.
Meskipun hasil Hamilton di Belgia kurang memuaskan, tim Ferrari mengapresiasi dedikasi dan kerja kerasnya. Gene menegaskan bahwa Hamilton memiliki motivasi tinggi untuk terus memperbaiki dirinya. Meskipun berada di urutan kedua dalam Kejuaraan Konstruktor, Ferrari tetap fokus pada meraih kemenangan dan podium. Walau belum mencapai hasil yang diharapkan, Hamilton tetap memperjuangkan posisinya di tim Ferrari. Masa depan Ferrari terlihat cerah meskipun tantangan yang dihadapi Hamilton, dengan tujuan untuk bersaing dengan Mercedes dan Red Bull Racing.
Dengan komitmen yang tinggi dari Hamilton dan fokus Ferrari pada pengembangan mobil, diharapkan performa tim akan terus meningkat. Hamilton yakin bahwa dengan waktu yang tepat dan kerja kerasnya, dia bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi dan meraih kesuksesan yang diinginkan. Meskipun belum sampai ke puncak dalam tahun pertamanya di Ferrari, Hamilton tetap optimis dan berjuang untuk meraih hasil terbaik bagi timnya.