Strategi Ferrari Mendukung Hamilton ke 10 Besar

Pada balapan Grand Prix Belgia di Spa-Francorchamps, tim Formula 1 dihadapkan pada pilihan sulit tentang pengaturan downforce yang akan digunakan menghadapi kemungkinan hujan deras. Meskipun beberapa tim enggan mengambil risiko dengan menggunakan pengaturan downforce yang lebih tinggi dan memulai dari pitlane, Lewis Hamilton dari Mercedes berhasil menunjukkan kelasnya dengan finish di posisi ketujuh setelah melesat dari pit lane.

Ferrari juga turut mempertimbangkan strategi downforce yang digunakan saat memasuki kualifikasi. Meskipun Charles Leclerc berhasil lolos ke posisi ketiga, Hamilton terpaksa start dari urutan ke-16 setelah langkahnya di Raidillon dihapus karena melanggar batas lintasan. Terlepas dari hambatan tersebut, Hamilton dan timnya memutuskan untuk memulai balapan dari pitlane setelah mengganti komponen mesinnya.

Keputusan tersebut terbukti menguntungkan Hamilton karena balapan dihentikan selama hampir 90 menit sejak putaran formasi, memberikan kesempatan bagi pembalap untuk menyesuaikan strategi. Dengan kehati-hatian, balapan kemudian dilanjutkan dengan start rolling setelah empat putaran dineutralkan. Hamilton berhasil menyalip beberapa lawan seperti Carlos Sainz dan Lance Stroll sebelum akhirnya finish di posisi ketujuh.

Pertarungan sengit terjadi antara Leclerc dan Verstappen, di mana keuntungan awal yang diraih oleh Leclerc dengan pengaturan downforce yang lebih tinggi membantunya untuk menahan serangan lawan. Meskipun awalnya tampaknya berisiko dengan kemungkinan hujan, Ferrari dengan keputusan strategisnya berhasil mengelabui lawan dan mempertahankan posisi.

Pilihan strategi yang cerdik oleh Ferrari dan Mercedes dalam pengaturan downforce membuktikan bahwa ada risiko yang harus diambil dalam situasi balapan yang tidak pasti. Meskipun semua terlihat kontras dengan intuisi pada awalnya, strategi tersebut memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua tim yang akhirnya memberikan performa terbaik di lintasan balap.

Source link