Max Verstappen kehilangan peluang untuk menantang Oscar Piastri di kualifikasi sprint Grand Prix Belgia akibat kehilangan hampir 0,4 detik di akhir sektor kedua. Meskipun McLaren memiliki mobil tercepat, eksekusi pembalapnya masih kurang maksimal sehingga Verstappen harus puas dengan posisi kedua. Penghapusan waktu putaran Piastri karena pelanggaran lintasan membuatnya hanya lolos ke sesi terakhir, sementara Norris menyelesaikan perlombaan dengan selisih 0,6 detik dari rekan setimnya. Meskipun Red Bull telah melakukan beberapa pembaruan pada mobil Verstappen, jaraknya masih terpaut 0,477 detik dari posisi terdepan. Konsultan motorsport Red Bull, Helmut Marko, mengatakan bahwa meskipun tim telah membuat kemajuan, itu tetap tidak cukup untuk bersaing dengan Piastri.
Verstappen kehilangan 0,393 detik dari Piastri di beberapa tikungan tertentu, sementara kekuatan Red Bull terletak pada downforce mobilnya di tikungan berkecepatan tinggi. Namun, dalam sesi tersebut, Piastri mencatat kecepatan tertinggi dengan 341,4 km/jam, sedangkan Verstappen hanya mencapai 345,3 km/jam. Menurut Marko, tambahan downforce akan mengorbankan kecepatan di lintasan lurus, terutama di sektor 1 dan 3. Yuki Tsunoda pun kesulitan mengejar Verstappen, gagal mencapai Q3 untuk ketujuh kalinya secara beruntun. Marko ragu bahwa Tsunoda bisa membuat kemajuan signifikan dalam balapan sprint, mengingat mobilnya berbeda dengan Verstappen. Kekecewaan Tsunoda terhadap kualifikasi juga tidak membawanya ke hasil yang diharapkan. Selain itu, pembalap Jepang itu mengakui bahwa meskipun ada ruang untuk peningkatan, tetap sulit untuk mengejar ketertinggalan selama sesi kualifikasi.