Berita  

Berita Terbaru: Perang Besar di China – Senjata Makan Tuan

China sedang menghadapi fenomena perang harga besar-besaran dalam berbagai sektor, termasuk otomotif, layanan pengiriman makanan, dan industri panel surya. Hal ini tidak hanya berdampak pada keuntungan perusahaan dan deflasi nasional, tetapi juga membawa dilema bagi konsumen. Di tengah perlambatan ekonomi dan anjloknya pasar properti, konsumen di China menjadi sangat sensitif terhadap harga. Sebagai hasilnya, produsen mobil memberikan potongan harga besar dengan dukungan subsidi pemerintah.
Tidak hanya itu, sektor e-commerce dan layanan pesan-antar instan juga terlibat dalam persaingan harga yang agresif. Perusahaan besar seperti Alibaba, JD.com, dan Meituan menggelar promosi dengan harga yang sangat murah, termasuk bubble tea seharga beberapa sen. Meskipun konsumen diuntungkan dengan persaingan harga yang semakin ketat, ada beberapa dampak buruk yang dapat timbul. Beberapa konsumen mengeluhkan penurunan kualitas dan fitur keselamatan yang dikorbankan demi menekan biaya.
Pemerintah China pun mulai merespons fenomena ini dengan memperingatkan bahwa persaingan tidak sehat dapat merugikan konsumen. Langkah ini diikuti dengan komitmen untuk mengendalikan persaingan irasional dan mendorong kompetisi berbasis teknologi, bukan hanya harga. Dampak dari persaingan harga di China juga mulai merambah ke pasar global, terutama dalam industri mobil listrik. Julia Poliscanova dari grup Transport & Environment mengungkapkan bahwa mobil listrik buatan China mengisi celah yang ditinggalkan oleh produsen Eropa, namun juga menimbulkan tantangan bagi industri dalam negeri. Beberapa produsen besar di Eropa, seperti Ford dan Volvo, bahkan telah memangkas jumlah tenaga kerja mereka sebagai respons terhadap persaingan dari produsen asal China.

Source link