Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir angkat bicara mengenai ancaman peningkatan tarif perdagangan sebesar 10% dari Amerika Serikat (AS) kepada negara BRICS. Dia menegaskan bahwa pertemuan BRICS bukanlah upaya melawan AS atau kelompok negara lainnya. Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya mengancam untuk meningkatkan tarif perdagangan anggota BRICS sebesar 10% melalui media sosial Truth Social. Hal tersebut diungkapkan Nasir saat melepas Presiden Prabowo Subianto ke Brasilia, Brasil. Menurutnya, pertemuan BRICS tidak berupaya melawan negara tertentu, melainkan membahas isu global, seperti lingkungan hidup, kesehatan, dan upaya memperkuat multilateralisme, tanpa mempertentangkan kepentingan negara berkembang atau menentang suatu negara. Tujuan dari pertemuan BRICS adalah mengatasi tantangan global yang dihadapi bersama oleh negara-negara berkembang. Nasir juga menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai ancaman tarif yang dilakukan oleh Trump terhadap negara BRICS dalam pertemuan tersebut.
Wamenlu RI Tanggapi Ancaman Trump Naikkan Tarif BRICS 10%

Read Also
Recommendation for You

Taiwan telah memerintahkan evakuasi warga sebagai langkah antisipasi terhadap banjir dan tanah longsor akibat Super…

Setelah empat tahun militer merebut kekuasaan, rakyat Guinea akhirnya memberikan suara dalam referendum konstitusi baru…

Industri alat berat saat ini mengalami perkembangan pesat berkat dorongan teknologi yang semakin canggih. Manfaat…

Foto Internasional Potret Bandara-Bandara Eropa Lumpuh Berjemaah Terkena Serangan Siber 21 September 2025 08:30 Oleh…

Di China, muncul fenomena yang menarik perhatian, yaitu kaum muda pengangguran yang berpura-pura bekerja. Mereka…