Berita  

Raksasa Prancis Kembali ke RI: ‘Saham’ di Ladang Minyak Papua

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus menggenjot kolaborasi internasional di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional untuk mencapai target produksi migas sebesar 1 juta barel minyak per hari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) pada tahun 2030. Salah satu langkah strategis terbaru adalah keberhasilan masuknya Total Energies ke Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) Bobara, Provinsi Papua Barat melalui akuisisi 24,5% participating interest (PI) dari Petronas. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari pendekatan strategis dan proaktif Pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, dalam mendorong iklim investasi migas yang menarik dan kompetitif.

Tri mengungkapkan bahwa ini adalah hasil dari kerja keras bersama seluruh jajaran dan kegiatan investor engagement yang terus dijalankan oleh SKK Migas di berbagai forum internasional, termasuk Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke 49. Masuknya Total Energies menjadi angin segar bagi industri hulu migas nasional dan menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki cadangan migas yang menjanjikan. Terdapat wilayah-wilayah lain di Indonesia seperti WK Gaea I dan II di Papua Barat, WK Akimeugah I dan II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan, selain WK Bobara, yang dapat digarap oleh Total Energies di Indonesia.

Vice President of International Assets Upstream Petronas, Mohd Redhani Abdul Rahman, menyatakan bahwa pihaknya kini memegang 100% hak partisipasi pengelolaan Blok Bobara dengan menyerahkan PI 24,5% kepada Total Energies. Ini merupakan pertanda baik bahwa perusahaan seperti Total kembali ke Indonesia. Chairman dan CEO Total Energies, Patrick Pouyanne, menyambut baik kerjasama antara Petronas dan Total Energies dalam mengelola blok migas di Indonesia. Total Energies telah memperluas kehadirannya di Malaysia sebagai produsen gas yang signifikan dan melihat Indonesia sebagai platform strategis untuk produksi berbiaya rendah dan rendah karbon serta pertumbuhan arus kas. Akuisisi PI Total Energies dari Petronas ditandai dengan Penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara keduanya.

Petronas akan tetap menjadi operator di WK Bobara melalui anak perusahaannya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd, sementara Total Energies akan memperkuat eksekusi program eksplorasi dan pengembangan blok tersebut. WK Bobara memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6,8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE) dengan kontrak bagi hasil berjangka waktu 30 tahun yang ditandatangani pada Mei 2024.DBNulliden, komitmen pasti senilai US$16,92 juta termasuk 3 studi Geologi dan Geofisika (G&G) dan survei seismic resolution seluas 2.000 km2 serta bonus tanda tangan sebesar US$50 ribu.

Source link