Iran baru-baru ini mengancam akan melakukan blokade di Selat Hormuz, yang merupakan rute penting bagi perdagangan minyak dunia. Ancaman ini telah menimbulkan kekhawatiran di pasar global, dengan para pelaku pasar waspada terhadap kemungkinan peningkatan ketegangan di kawasan tersebut.
Selat Hormuz adalah jalur pengiriman minyak terpenting di dunia, di mana sekitar 20% pasokan minyak global melewati jalur ini setiap harinya. Ancaman blokade dari Iran dapat berdampak besar pada pasokan minyak dunia dan diharapkan dapat menyebabkan kenaikan harga minyak global.
Ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat telah meningkat sejak Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Iran menganggap tindakan ini sebagai ancaman terhadap kepentingan negaranya dan mengancam akan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk melindungi kepentingannya.
Reaksi pasar terhadap ancaman blokade ini sangat beragam, dengan beberapa pihak khawatir akan dampaknya terhadap pasokan minyak dan harga minyak global. Para ahli memperkirakan bahwa ancaman ini dapat memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan Teluk, yang dapat berdampak negatif pada stabilitas ekonomi global. Semua pihak diharapkan dapat menemukan solusi diplomatis untuk menghindari eskalasi konflik yang dapat berdampak buruk pada pasar global.