Fakta Tragis Mengenai Bayangan Orang Tertinggal Pasca Bom Nuklir

AS dan Israel baru-baru ini menyerang Iran atas dugaan pengembangan senjata nuklir. Menurut laporan intelijen Israel, Iran disebut memiliki stok bahan yang diperlukan untuk memproduksi bom nuklir. Namun, presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa negaranya tidak memiliki niat untuk mengembangkan senjata nuklir, melainkan hanya mempertahankan haknya dalam energi nuklir dan riset.
Negara-negara telah membentuk Traktat Pelarangan Senjata Nuklir pada tahun 2017 untuk mengatur penggunaan dan kepemilikan senjata nuklir. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam pelucutan senjata nuklir melalui Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Sejarah perang nuklir tercatat pada Perang Dunia II ketika AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Ledakan tersebut tidak hanya menghancurkan kedua kota tersebut tetapi juga meninggalkan radiasi yang membayangi orang-orang dan benda di sekitar area ledakan.
Bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki meninggalkan bayangan hitam manusia dan benda di trotoar dan bangunan. Penjelasan dari Dr. Michael Hartshorne, seorang profesor radiologi, mengungkapkan bahwa ledakan bom atom menghasilkan cahaya dan panas yang menyebabkan pemutihan benda di sekitarnya, menciptakan bayangan yang mencegah cahaya tersebut mencapai permukaan benda.
Proses fisika fisi nuklir terjadi selama ledakan atom, di mana inti atom berat seperti uranium 235 atau plutonium 239 terpecah, melepaskan energi yang besar. Reaksi berantai ini memicu pelepasan energi dalam berbagai bentuk, termasuk gelombang panas dan radiasi gamma. Radiasi gamma yang dilepaskan saat ledakan atom dapat mencapai suhu yang sangat tinggi dan merusak jaringan dan DNA manusia.
Meskipun banyak bayangan yang terbentuk setelah ledakan, sebagian besar di antaranya hancur akibat gelombang ledakan dan panas yang dihasilkan. Keseluruhan peristiwa ini menyoroti dampak mengerikan dari senjata nuklir dan pentingnya upaya internasional untuk mencegah penggunaannya di masa depan.

Source link