Aliran Penyertaan Modal Asing ke Indonesia Meningkat Menurut UNCTAD
Konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan atau UNCTAD mencatat adanya peningkatan aliran Penyertaan Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia. Menurut dokumen The World Investment Report 2025, pada tahun 2024, aliran PMA ke Indonesia mencapai US$ 24,21 miliar, naik dari tahun sebelumnya US$ 21,49 miliar. Jika dikonversi dengan kurs rupiah pada tahun itu sekitar Rp 16.000/US$, maka total PMA yang masuk setara dengan Rp 387,36 triliun, meski lebih rendah dari catatan PMA pemerintah sebesar Rp 900,2 triliun.
Peningkatan FDI ke Indonesia sejalan dengan kenaikan aliran modal asing global. Pada tahun 2024, aliran FDI global mengalami peningkatan sebesar 4%, dari US$ 1,45 triliun menjadi US$ 1,51 triliun. UNCTAD melaporkan tren investasi internasional berdasarkan data investasi langsung asing (FDI) dari Negara Anggota, termasuk tiga jenis proyek investasi seperti merger dan akuisisi lintas batas (M&A), proyek greenfield, dan kesepakatan pembiayaan proyek internasional (IPF).
Meskipun demikian, arus masuk FDI ke negara berkembang terkonsentrasi di 10 negara utama yang menyumbang 75% dari total FDI masuk tersebut. Indonesia termasuk salah satunya, bersama dengan China, Brazil, Mexico, dan India. Data-data proyek investasi UNCTAD bersumber dari The Financial Times Ltd, fDi Markets, dan LSEG Data & Analytics. Intinya, aliran PMA ke Indonesia menunjukkan tren positif yang sejalan dengan arus modal asing global.