Saya seorang penggemar Formula 1 sejak lama yang menonton pemutaran F1: The Movie dan rasanya film ini tidak ditujukan kepada saya secara langsung. Secara jelas, film ini dibuat dengan biaya besar untuk menarik minat penonton baru, terutama di Amerika Serikat, dan menarik perhatian sebagian besar penonton seperti yang dilakukan Drive to Survive. Dibintangi oleh Brad Pitt sebagai mantan pembalap F1, Sonny Hayes, film ini melibatkan nama besar lainnya seperti Jerry Bruckheimer, Hans Zimmer, dan pembalap F1 Lewis Hamilton. Namun, meskipun film ini mungkin sukses besar di box office, para penggemar lama mungkin menemukan beberapa momen yang agak aneh.
Film ini menampilkan permainan balapan yang dramatis, dengan cerita tentang pembalap veteran yang mencoba menebus kesalahannya dengan tim F1 yang berjuang. Meskipun beberapa adegan balapan diambil dengan teknologi canggih, cerita tentang mobil “bersenjata” dan konflik antar tim mungkin memancing senyum para penggemar F1 yang sudah lama. Yang juga menarik adalah bagaimana film menggambarkan aspek teknologi F1 dan bagaimana karakter utama, Hayes, berusaha menghadapi tantangan ini dengan gaya uniknya sendiri.
Keterlibatan bintang tamu dari dunia nyata seperti Lewis Hamilton dan pembalap lainnya, meskipun terlihat sedikit, mungkin tidak memuaskan penggemar yang mengharapkan hubungan yang lebih terlibat antara karakter fiksi dan pembalap asli. Namun, cameo menonjol dari tokoh F1 seperti Stefano Domenicali, Toto Wolff, dan Will Buxton, serta penampilan anjing Hamilton, Roscoe, memberikan sentuhan realisme yang menarik. Keseluruhan, F1: The Movie merupakan upaya hebat untuk menghadirkan dunia balapan F1 secara dramatis di layar lebar, meskipun mungkin tidak sepenuhnya memuaskan penggemar setia yang mengharapkan lebih dari sekadar hiburan popcorn.