PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sedang berusaha keras untuk mencapai target produksi minyak pada tahun 2025. Salah satu cara yang mereka tempuh adalah dengan memperkuat penggunaan digitalisasi di Wilayah Kerja Migas mereka. Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, menjelaskan bahwa penerapan digitalisasi bertujuan untuk mengelola produksi dengan lebih efisien di WK Rokan.
Menurut Ruby, standarisasi proses operasional melalui aplikasi digitalisasi sangat penting untuk mengembangkan proyek yang telah ditargetkan. Selain itu, digitalisasi juga membantu PHR dalam mengelola operasi yang kompleks, termasuk berbagai jenis proyek yang berjalan secara simultan. PHR juga menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan water flood di WK Rokan untuk meningkatkan produksi minyak. Teknologi ini diharapkan dapat mengoptimalkan produksi di lapangan Minas, yang merupakan salah satu lapangan terbesar di Asia Tenggara.
Upaya ini merupakan bagian dari strategi PHR untuk merangsang produksi minyak di WK Rokan. Selain itu, PHR memiliki rencana untuk memperluas implementasi teknologi EOR dan water flood ke sumur-sumur lain di WK Rokan. Dengan adanya digitalisasi dan penerapan teknologi canggih ini, PHR berharap dapat mencapai tujuan produksi minyak yang telah ditetapkan.
Digitalisasi: Kunci Sukses Pertamina Hulu Rokan dalam Kerek Produksi Minyak
