Buta warna merupakan kondisi mata yang menghambat kemampuan seseorang dalam membedakan warna secara normal. Kondisi ini bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari, terutama dalam proses belajar anak-anak. Ada dua kategori buta warna, yakni buta warna parsial dan buta warna total. Namun, seringkali buta warna pada anak-anak tidak terdeteksi karena anak-anak belum menyadari perbedaan warna penglihatannya. Itu sebabnya penting bagi orang tua untuk mengenali gejala dan penyebab buta warna pada anak agar dapat dilakukan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Penyebab buta warna pada anak dapat bervariasi, mulai dari faktor genetik, kondisi medis tertentu, hingga efek samping obat-obatan. Buta warna genetik sering dikaitkan dengan kromosom X dan lebih sering terjadi pada anak laki-laki, sedangkan anak perempuan jarang mengalaminya kecuali mewarisi gen dari kedua orang tua. Gejala buta warna pada anak juga bervariasi, seperti sulit membedakan warna lampu lalu lintas, kesulitan memahami pelajaran yang melibatkan warna, dan lain sebagainya.
Ada juga jenis-jenis buta warna, seperti buta warna merah-hijau, buta warna biru-kuning, dan buta warna total. Penting untuk membawa anak ke dokter mata jika mengalami kesulitan dalam mengenali atau membedakan warna. Tes buta warna biasanya digunakan untuk mendeteksi kondisi ini. Penderita buta warna mungkin tidak menyadari kondisinya, oleh karena itu peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam membantu anak mengatasi masalah buta warna sejak dini.