Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk menunda rencananya mempercepat penerapan tarif impor sebesar 50% terhadap barang-barang dari Uni Eropa setelah mendapat permintaan langsung dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Keputusannya untuk memperpanjang tenggat waktu pembicaraan dagang hingga 9 Juli 2025, sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya. Ancaman percepatan tarif yang sebelumnya diancamkan oleh Trump, telah menimbulkan kekhawatiran akan memanasnya perang dagang lintas Atlantik, dan ini mempengaruhi pasar global secara langsung.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Trump mengungkapkan bahwa von der Leyen telah memohon agar tenggat waktu tarif baru ditunda dan mereka akan bertemu untuk mencari kesepakatan. Presiden Komisi Eropa juga menyampaikan pesan melalui media sosial diklaim bahwa percakapannya dengan Trump telah berjalan baik dan Uni Eropa siap untuk bergerak cepat dalam perundingan dagang. Meskipun penundaan memberi ruang untuk negosiasi tambahan, kekhawatiran masih ada di kalangan pelaku bisnis dan investor terhadap rencana kenaikan tarif yang signifikan sebesar 50%.
Para analis melihat bahwa Trump tetap mempertahankan intensi untuk menguatkan kebijakan perdagangannya, mengingat tuntutan domestik yang semakin meningkat. Sementara itu, von der Leyen menegaskan komitmen Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan, dan mereka tengah menyiapkan paket kompromi baru untuk mempercepat proses diplomasi dagang. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun penundaan terjadi, kedua pihak tetap fokus pada upaya mencapai persetujuan dagang yang saling menguntungkan.