Pemerintah Indonesia telah mengumumkan realisasi belanja negara sebesar Rp806,2 triliun, yang merupakan 20,2% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan bahwa angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan belanja ini terutama disebabkan oleh minimnya aktivitas pemilihan umum dan bantuan sosial yang diperlukan akibat permasalahan elnino pada tahun sebelumnya.
Suahasil menjelaskan bahwa belanja Kementerian Lembaga (KL) mencapai Rp253,6 triliun, sedangkan belanja non KL sebesar Rp293,1 triliun, termasuk di dalamnya belanja pegawai, belanja barang, dan belanja bansos. Penurunan belanja bansos ini sejalan dengan upaya perbaikan data untuk meningkatkan ketepatan sasaran perlindungan sosial. Pemerintah juga telah menyalurkan transfer ke daerah sebesar Rp259,4 triliun untuk mendukung berbagai program di tingkat lokal.
Dengan demikian, pemerintah terus melakukan pengawasan dan pengelolaan belanja negara dengan hati-hati agar tetap efisien dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.