Kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz, terlihat masih aktif beroperasi di Laut China Selatan seperti yang terkonfirmasi oleh gambar satelit terbaru. Armada Ketujuh Angkatan Laut AS secara rutin memimpin kehadiran Angkatan Laut Amerika di kawasan Samudra Pasifik bagian barat, dengan USS Nimitz sebagai salah satu kapal induk yang menghadirkan kekuatan siap tempur di wilayah tersebut. Kapal tertua dalam armada aktif Angkatan Laut AS ini telah melakukan penugasan di Laut China Selatan, yang menjadi fokus ketegangan geopolitik akibat klaim kedaulatan China yang bersentuhan dengan sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Filipina. Penugasan terbaru USS Nimitz sebelum pensiun resmi membawa kehadirannya ke Laut China Selatan, di mana klaim Tiongkok atas sebagian besar wilayah tersebut telah memicu konfrontasi dengan negara tetangga dan sekutu Barat yang mengutuk tindakan militer Tiongkok. Meski Beijing berpendapat situasi di kawasan stabil, militer dan pemerintah AS menjelaskan kehadiran kapal mereka bertujuan untuk menegakkan kebebasan navigasi dan hukum internasional di wilayah tersebut.
Sebagai langkah untuk menunjukkan kekuatan AS dan mempertahankan dominasi maritim di Indo-Pasifik, keberadaan USS Nimitz di kawasan tersebut tetap menjadi prioritas. Dengan adanya USS Nimitz dan USS George Washington aktif di Pasifik barat, Amerika Serikat menunjukkan kesiapan militernya di kawasan strategis antara Asia Timur dan Asia Tenggara yang tengah dilanda ketegangan dengan China. Kehadiran kedua kapal induk tersebut juga memunculkan pertanyaan mengenai relokasi USS Nimitz ke Timur Tengah, di mana ketegangan terkait konflik Iran-Israel dan keamanan di Laut Merah dan Teluk Persia semakin meningkat. Namun, hingga saat ini, USS Nimitz tetap fokus di Indo-Pasifik untuk menegaskan posisi AS di hadapan China.
Siaga Perang Asia: Kapal Perang Nuklir AS di ‘Pintu Gerbang’ China
