Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara menegaskan komitmennya dalam memberantas aksi premanisme dan pemerasan oleh “debt collector” atau oknum lainnya di wilayah tersebut. Operasi Brantas Jaya 2025 digelar selama 14 hari untuk menghapus premanisme yang meresahkan warga, dengan kapolres meminta seluruh personel agar tidak takut untuk menindak karena bertindak sesuai hukum dan prosedur yang jelas. Pentingnya profesionalisme dalam bertugas dan kepatuhan terhadap SOP juga ditekankan untuk menjaga integritas penegakan hukum. Dalam upaya ini, Polres Jakarta Utara bekerja sama dengan TNI dalam sinergi yang menghasilkan Apel Gelar Pasukan Operasi Brantas Jaya 2025. Dalam apel tersebut, 139 personel gabungan, termasuk dari TNI, Satreskrim, Satresnarkoba, Satuan Samapta dan unit lainnya turut berpartisipasi. Kombes Pol Ahmad Fuady dan Dandim 0502 Jakarta Utara memimpin patroli di berbagai wilayah Timur dan Barat, menunjukkan kesiapan untuk menindak tegas aksi premanisme yang sering kali terkait dengan jaringan narkoba. Langkah ini merupakan upaya bersama untuk membasmi premanisme hingga ke akar-akarnya, dengan harapan terciptanya keamanan dan ketertiban yang lebih baik di masyarakat.
Upaya Polisi di Jakut Tangani Premanisme dan Pemerasan

Read Also
Recommendation for You

Identitas pelaku penusukan yang menyebabkan korban ABT (39) tewas di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara,…

Seorang pria asal Kabupaten Tangerang bernama ABT (39) menghembuskan nafas terakhir setelah diserang dengan senjata…

Kepolisian Jakarta Utara masih menunggu hasil autopsi dari jasad yang ditemukan mengambang di Jalan Pantai…

Polda Metro Jaya masih melakukan pengusutan kasus dugaan pelecehan seksual oleh mantan Rektor Universitas Pancasila…

Pada Kamis (12/6), sejumlah berita kriminal menarik terjadi di DKI Jakarta yang patut dibaca kembali…