Carlos Sainz mengambil alih posisi Sainz sebagai rekan setim Charles Leclerc di Ferrari untuk F1 2025. Namun, Hamilton hanya berhasil mengalahkan Leclerc sekali dalam lima balapan terakhir, sprint di Shanghai. Sainz juga menghadapi kesulitan dengan rekan setim barunya, Alex Albon. Balapan pertama di GP Arab Saudi adalah saat di mana Sainz berhasil mengungguli rekan setimnya di Williams tersebut. Menurut Sainz, butuh waktu bagi mereka untuk mengejar ketertinggalan karena mereka harus beradaptasi dengan kemampuan mobil yang sudah dimaksimalkan oleh rekan setimnya. Sainz percaya bahwa kesabaran diperlukan untuk menjadi secepat rekan setimnya, karena harus belajar ulang sekitar 15 aspek yang berbeda terkait mobil. Menurutnya, proses pembelajaran ini adalah bagian dari keseruan balapan, meskipun kerap kali membuat kesalahan. Lebih jauh, Sainz memperingatkan bahwa memahami mobil baru dan tim baru butuh waktu yang cukup lama, bahkan mencapai enam bulan atau lebih. Baginya, dibutuhkan waktu setidaknya setengah tahun hingga satu tahun untuk benar-benar memahami semua aspek dari mobil tersebut. Meskipun demikian, performa 99 persen juga sudah bisa dianggap baik, namun untuk mencapai performa 100 persen membutuhkan waktu dan kesabaran yang lebih.
Sainz Tak Kaget Melihat Hamilton Kesulitan di Ferrari

Read Also
Recommendation for You

Nicolo Bulega, pembalap asal Montecchio Emilia, dekat Bologna, saat ini menduduki posisi puncak dalam klasemen…

Versi terbaru dari peraturan teknis Kejuaraan Reli Dunia (WRC) 2027 sedang dalam tahap finalisasi untuk…

Kampanye Formula 1 2025 masih berjalan dan mempertimbangkan perubahan besar dalam unit daya bauran tenaga…

Pecco Bagnaia sedang menghadapi kesulitan dengan performa Ducati dalam MotoGP musim 2025. Meskipun sebelumnya memenangkan…

Balapan akhir GT World Challenge Asia di Mandalika cukup menegangkan dengan para peserta yang penuh…