5 aktivitas fisik yang perlu dihindari oleh lansia

Di usia lanjut, menjaga kesehatan tubuh tidak hanya sebatas dengan mengonsumsi makanan bergizi dan minum obat secara teratur. Aktivitas fisik juga memegang peranan penting, namun perlu disesuaikan dengan kemampuan tubuh yang telah berubah seiring bertambahnya usia. Sayangnya, banyak lansia yang mencoba melakukan aktivitas fisik yang intens seperti saat masih muda, tanpa menyadari bahwa hal tersebut dapat berisiko cedera atau kelelahan. Untuk itu, penting untuk memperhatikan beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari oleh lansia.

Salah satu aktivitas yang sebaiknya dihindari adalah tarikan belakang leher, yang sering dilakukan di gym. Gerakan ini memberikan tekanan berlebihan pada bahu dan dapat meningkatkan risiko cedera. Selain itu, latihan lompat seperti naik-turun kotak juga sebaiknya dihindari, karena gerakan ini membutuhkan teknik yang benar dan kekuatan otot yang cukup untuk mencegah cedera.

Menyentuh jari kaki dengan kaki lurus juga tidak disarankan untuk lansia, karena gerakan ini dapat menimbulkan tekanan pada bagian bawah punggung. Lari jarak jauh juga sebaiknya dihindari karena memberikan tekanan besar pada lutut dan pinggul. Alternatif yang lebih aman adalah jalan kaki cepat. Selain itu, gerakan jongkok atau lunges yang terlalu dalam juga harus dihindari karena dapat menyebabkan nyeri lutut.

Untuk aktivitas yang disarankan bagi lansia, menjaga tubuh tetap aktif tetap diutamakan. Lansia dapat memilih aktivitas ringan namun bermanfaat seperti jalan kaki, senam air atau berenang, serta latihan kekuatan ringan dengan menggunakan resistance band atau beban kecil. Kunci utama dari aktivitas fisik bagi lansia adalah konsistensi dan menghindari pemaksaan diri. Konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memulai kegiatan fisik baru untuk memastikan sesuai dengan kondisi tubuh.

Source link