Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melakukan komunikasi langsung melalui sambungan telepon dengan sejumlah pemimpin ASEAN, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone. Dalam unggahan di akun Instagram-nya, Anwar menyebut percakapan tersebut berfokus pada isu-isu strategis yang menyangkut kepentingan bersama negara-negara Asia Tenggara. Salah satu topik utama yang dibahas adalah respons ASEAN terhadap tarif balasan yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap beberapa negara di kawasan.
Sebagai ketua Malaysia pada tahun ini, Anwar berusaha membawa suara kolektif kawasan untuk membuka ruang dialog dan negosiasi dengan Washington. Ia menegaskan pentingnya negara-negara ASEAN bertindak secara kohesif dan dalam semangat kesatuan untuk memperkukuh kedudukan bersama serta melindungi kepentingan jangka panjang di rantau ini.
Percakapan Anwar dengan para pemimpin ASEAN juga mencakup situasi di Myanmar yang masih dilanda konflik internal dan kekerasan bersenjata setelah kudeta militer pada 2021. Ia mengungkapkan telah mengadakan pertemuan dengan dua pihak penting yang mewakili konflik di negara tersebut, yakni Jeneral Kanan Min Aung Hlaing dari Majlis Pentadbiran Negara (SAC) Myanmar serta U Mahn Win Khaing Than dari Kerajaan Perpaduan Nasional (NUG) di Bangkok.
Anwar mengapresiasi respons positif dari para pemimpin yang ia hubungi. Brunei, Laos, dan Indonesia menyatakan sokongan terhadap usaha Malaysia untuk menggalakkan dialog yang konstruktif demi kestabilan Myanmar dan keamanan seluruh ASEAN.