Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama 1.161 hari pada Rabu, 30 April 2025. Serangkaian peristiwa penting terus terjadi antara kedua negara tetangga yang masih terlibat dalam konflik, termasuk serangan drone Rusia yang menewaskan satu orang di Ukraina. Serangan tersebut terjadi di kota Kharkiv dan Dnipro, yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka. Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, adalah salah satu sasaran serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia secara terus-menerus sejak invasi dimulai lebih dari tiga tahun yang lalu. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, menyerukan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia dalam bentuk sanksi yang efektif untuk mengakhiri perang.
Di sisi lain, pasukan Rusia juga meningkatkan intensitas aktivitas tempur mereka di Ukraina timur, terutama di kota Pokrovsk, meskipun adanya gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Selain itu, ratusan tentara Korea Utara juga dilaporkan tewas selama bertempur untuk Rusia melawan Ukraina, menunjukkan peran negara tersebut dalam konflik tersebut.
Warga Ukraina juga menyoroti potensi kesepakatan yang akan memberikan AS akses ke kekayaan mineral Ukraina, dengan pesan agar Presiden Donald Trump tidak memanfaatkan negara mereka. Sementara itu, Kremlin menyatakan kesiapan untuk mencapai perdamaian di Ukraina, namun mengakui kompleksitas konflik tersebut.
Di tengah situasi ini, NATO dilaporkan merencanakan untuk merebut Kaliningrad, wilayah kantong Rusia di antara Polandia dan Lithuania, menimbulkan ketegangan lebih lanjut antara Rusia dan Barat. Pernyataan ini muncul di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO. Perang yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina terus menyita perhatian dunia internasional, dengan berbagai aspek konflik yang terus berkembang dari waktu ke waktu.