Presiden Prabowo Subianto memerintahkan evaluasi terus-menerus terhadap direksi perusahaan BUMN dan anak usahanya. Direksi harus dipilih secara profesional tanpa memasukkan pertimbangan politik praktis. Prabowo memberikan arahan kepada direksi pada Townhall Meeting Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ia menekankan pentingnya mengevaluasi kinerja, watak, akhlak, dan prestasi direksi perusahaan tersebut.
Prabowo juga menekankan bahwa promosi internal dan pemilihan pemimpin harus dilakukan secara profesional oleh perusahaan BUMN. Ia menyatakan bahwa pemimpin yang dibutuhkan adalah orang-orang yang berkinerja baik dan bekerja untuk kepentingan rakyat Indonesia. Selain itu, Prabowo juga mengingatkan pejabat di BUMN untuk berbuat yang terbaik, meninggalkan praktik-praktik tidak efisien, dan memastikan seluruh direksi bekerja secara optimal.
Townhall Meeting digelar oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta Convention Center. CEO Danantara, Rosan, menegaskan bahwa sejak diluncurkan, perusahaan telah mengambil langkah cepat dengan 844 perusahaan BUMN menjadi bagian dari Danantara Indonesia. Perusahaan ini hadir pada saat kondisi geopolitik dunia meningkat tajam, menekankan pentingnya dukungan pada kekayaan ekonomi dalam negeri.
BPI Danantara menggelar pertemuan tersebut untuk memperkuat koordinasi antara perusahaan yang dikelola serta mengidentifikasi peluang investasi di sektor-sektor prioritas. Peresmian BPI Danantara oleh Presiden Prabowo dilakukan dengan harapan untuk mengelola kekayaan negara demi masa depan generasi mendatang. Nama Danantara dipilih karena memiliki makna kekuatan ekonomi dan investasi bagi Indonesia.