Berita  

Pakistan Terancam ‘Malapetaka’: India Hentikan Pasokan Air

India mengklaim menunda Perjanjian Air Sungai Indus yang telah ada sejak 1960, yang berpotensi meningkatkan krisis air di Pakistan. Hal ini diperkirakan akan berdampak negatif pada sektor pertanian dan kelangsungan hidup jutaan orang di Pakistan. Petani seperti Homla Thakhur, yang tinggal di dekat Sungai Indus di Provinsi Sindh, merasa cemas akan dampaknya pada lahan pertaniannya. Dalam beberapa tahun terakhir, curah hujan di Pakistan telah menurun, meningkatkan kekhawatiran atas ketersediaan air. Penangguhan perjanjian ini terjadi setelah serangan militan di Kashmir yang menewaskan 26 orang, dimana India menuduh keterlibatan kelompok dari Pakistan. Islamabad membantah tuduhan ini dan mengingatkan bahwa tindakan menghentikan aliran air dapat dianggap sebagai “tindakan perang”.

Meskipun India tidak bisa langsung menghentikan aliran air sesuai perjanjian, mereka dalam beberapa bulan ke depan akan mengalihkan sebagian aliran air untuk kebutuhan pertanian domestik. Ini dapat berdampak langsung pada Pakistan yang mengandalkan aliran air dari Sungai Indus untuk pertanian sekitar 16 juta hektar lahan. Menteri Sumber Daya Air India, Chandrakant Raghunath Paatil, menyatakan bahwa tidak ada air dari Sungai Indus yang akan mencapai Pakistan. Tidak hanya berdampak pada sektor pertanian, kekurangan air juga dapat mempengaruhi pembangkit listrik dan ekonomi Pakistan secara keseluruhan. Vaqar Ahmed, ekonom di Oxford Policy Management, menyarankan Pakistan untuk meningkatkan efisiensi sektor airnya mengingat potensi ancaman dari India terkait air.

Ancaman ini menyoroti potensi gangguan terhadap ketahanan pangan, pasokan listrik, dan kehidupan jutaan orang di Pakistan. Sungai Indus adalah sumber utama air bagi sebagian besar pertanian di Pakistan, dan gangguan terhadap aliran ini dapat menimbulkan dampak serius bagi negara dengan populasi lebih dari 240 juta jiwa. Karena itu, penting bagi Pakistan untuk merencanakan langkah-langkah antisipasi yang tepat demi menghadapi potensi gangguan aliran air dari India.

Source link