Kehidupan modern yang didominasi oleh konten digital telah membawa dampak signifikan pada kebiasaan konsumsi kita. Fenomena “brain rot” adalah salah satu isu yang semakin mencuat dan menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan generasi muda. Istilah ini mencerminkan kekhawatiran akan dampak negatif dari terlalu banyak konsumsi konten digital yang dangkal dan kurang bernilai, menyebabkan penurunan kualitas intelektualitas dan fokus. Meskipun mengkhawatirkan, brain rot adalah sesuatu yang dapat diatasi dengan manajemen penggunaan digital yang bijak.
Dampak negatif dari brain rot termasuk penurunan kemampuan berpikir, masalah emosional, serta dampak negatif pada hubungan sosial. Penggunaan digital yang berlebihan, terutama di media sosial, dapat memicu gejala ini. Konten instan dan dangkal memengaruhi kemampuan otak untuk berpikir kritis dan fokus. Namun, dengan sedikit kesadaran dan tindakan bijak, kita dapat mengelola konsumsi konten digital dengan lebih baik.
Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi brain rot adalah mengatur durasi penggunaan, memilih konten yang bernilai, memanfaatkan fitur bawaan smartphone, menjauhkan gadget sebelum tidur, membangun koneksi dengan lingkungan sekitar, dan melatih otak dengan aktivitas menantang. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan kehidupan nyata, serta mencegah dampak negatif dari konsumsi konten digital yang berlebihan.