Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan memberi isyarat untuk mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dalam upaya diplomasi antara Moskow dan Ukraina. Meskipun belum ada keputusan final dari Gedung Putih, Ukraina telah mendapat dukungan kuat dari AS. Krimea bergabung kembali dengan Rusia pada tahun 2014 setelah Revolusi Maidan di Ukraina. Ukraina menolak untuk mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea dan bersikeras untuk memulihkan perbatasan seperti tahun 1991.
Para negosiator utama AS dan Rusia membahas status Krimea dan wilayah lain yang diperebutkan. Donald Trump dan Marco Rubio mengisyaratkan bahwa AS dapat membatalkan peranan mediasinya jika tidak ada kemajuan signifikan. Rusia menuntut Ukraina melepaskan klaim teritorial dan menarik pasukan dari wilayah yang masih dikuasainya. Upaya untuk mencapai perdamaian harus mengatasi akar penyebab konflik, termasuk ekspansi NATO ke timur dan rencana Ukraina untuk bergabung dengan aliansi tersebut.