Presiden AS, Donald Trump, menyatakan kemungkinan mengakhiri perang tarif antara AS dan China dengan tidak menaikkan tarif lebih lanjut setelah menetapkan tarif sebesar 245% pada China. China, sebagai balasan, memberlakukan tarif sebesar 145% ke AS. Trump menjelaskan bahwa peningkatan tarif dapat membuat orang enggan untuk membeli dan mengungkapkan keinginannya untuk menurunkan atau menjaga tarif pada level yang lebih rendah.
Sebelumnya, Trump telah menunda tarif resiprokal terhadap puluhan negara selama 90 hari dan menerapkan tarif tambahan sebesar 10% secara merata kepada banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, ada ruang untuk negosiasi sebelum penerapan tarif yang lebih tinggi. Selama 60 hari ke depan, Indonesia akan berunding di AS bersama dengan negara-negara lain. Meski China merespons dengan tarif 145%, mereka tidak berencana untuk menanggapi tarif lebih lanjut yang diberlakukan oleh Trump.
Meskipun belum terlihat tanda-tanda kesepakatan antara AS dan China dalam perundingan, Trump tetap optimistis bahwa kesepakatan dapat dicapai. Meski demikian, ia enggan membocorkan rincian negosiasi yang melibatkan Presiden Xi Jinping. Sementara itu, Trump memperpanjang batas waktu bagi perusahaan China, ByteDance, untuk melakukan divestasi TikTok di AS, yang kemungkinan akan menunggu sampai masalah perdagangan diselesaikan.
Dengan perkembangan ini, teruslah mengikuti berita terkini mengenai perang tarif AS-China dan optimisme atas kemungkinan kesepakatan yang akan dicapai dalam waktu dekat.