Praktik pungutan liar oleh organisasi masyarakat atau ormas kembali mencuat, kali ini dengan memalak truk barang di jalan. Pungli ini banyak terjadi di pusat-pusat ekonomi seperti Tanjung Priok dan Cilincing Jakarta Utara. Pengusaha truk logistik mengeluhkan dampaknya terhadap bisnis mereka, terutama dengan kenaikan harga dolar AS dan biaya-biaya lainnya seperti gaji karyawan, tarif tol, dan harga bahan bakar minyak. Meski menghadapi tekanan biaya yang naik, pengusaha tidak langsung menaikkan biaya logistik kepada pelanggan karena kenaikan biasanya hanya berlaku ketika harga BBM naik. Hal ini menjadi sebuah permasalahan tersendiri karena pemerintah biasanya yang menetapkan harga untuk angkutan orang, sedangkan pengusaha logistik harus menyesuaikan dengan harga pasar. Selain itu, rencana kenaikan tarif tol juga menjadi kekhawatiran bagi pengusaha karena akan semakin memberatkan dunia usaha. Kondisi ini membuat pengusaha logistik meminta pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tersebut demi menjaga keberlangsungan bisnis mereka di masa yang akan datang.
Dipalak Ormas dan Dipukul Dolar AS: Pengusaha Truk Berbagi Pengalaman

Read Also
Recommendation for You

Biaya hidup yang semakin tinggi di Spanyol telah membuat banyak warga kesulitan dalam membayar biaya…

International Mermaid & Aquatic Arts Championship 2025 telah berhasil digelar pada Sabtu, 17 Mei 2025….

Pemerintah Israel merencanakan pembentukan entitas baru di Gaza setelah mengalahkan Hamas berdasarkan dokumen yang dirilis…
Musim peralihan dari hujan ke kemarau di Indonesia telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Cuaca…

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa proyek minyak dan gas…