Berita  

Reformasi Ekonomi yang Dibutuhkan Indonesia: CT dan Para Ekonom Setuju

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengubah peta ekonomi global secara signifikan. Perang dagang antara AS dan China semakin meningkat sebagai akibat dari kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Trump. Chairul Tanjung, Chairman CT Corp, mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut pasti akan berdampak pada Indonesia dan dapat menyebabkan penurunan ekonomi dalam negeri jika tidak diantisipasi dengan benar. Kenaikan tarif akan berdampak langsung pada penurunan permintaan, yang selanjutnya akan melemahkan harga komoditas, yang merupakan pilar utama ekonomi Indonesia. Menurut Chairul, efek dari kebijakan tarif Trump akan berdampak pada investasi, fiskal, dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Untuk menghadapi dampak buruk ini, Chairul menyarankan agar langkah-langkah strategis diambil untuk melindungi ekonomi Indonesia. Upaya efisiensi anggaran perlu dilakukan dengan tepat, sehingga tidak mengganggu daya beli masyarakat. Chairul juga menekankan pentingnya mempertahankan kebijakan yang mendukung pelaku usaha lokal di Indonesia. Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu, juga menyoroti ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi global dan menyatakan bahwa krisis saat ini menjadi momentum tepat untuk melakukan reformasi ekonomi. Melalui deregulasi, mantan Menteri Keuangan RI ke-28, Chatib Basri, menekankan pentingnya memberikan kepastian kepada pengusaha di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kompetitif dan efisien. Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga memberikan pandangan atas kondisi global yang kacau akibat kebijakan tarif Trump. Seluruh pemangku kebijakan sepakat bahwa Indonesia memerlukan reformasi ekonomi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Source link