PortalTribun.com adalah portal berita yang menyajikan informasi harian hingga bulanan dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, teknologi, dan gaya hidup.

Mengapa Udara Kotor Jadi Isu di F1 2025?

Grand Prix Jepang tahun ini tidak menuai kesuksesan dalam sejarah balapan Formula 1. Hal ini disebabkan oleh rendahnya degradasi ban yang mengakibatkan sebagian besar pembalap keluar dari lintasan sejak awal balapan. Selain itu, kurangnya kesempatan untuk menyalip selama balapan juga menjadi gangguan bagi para pembalap.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Suzuka adalah lintasan yang sulit untuk menyalip. Khususnya dalam era modern ini, Tikungan 1 di Suzuka membuat DRS (Drag Reduction System) menjadi kurang efektif. Seiring dengan itu, bagian lintasan lurus yang langsung beralih menjadi tikungan tajam membuat sulit bagi pembalap untuk menyalip lawan yang berada di depan.

Aerodinamika yang tidak terkendali dari mobil-mobil generasi sebelumnya juga menjadi salah satu faktor penyulit untuk menyalip. Mobil-mobil F1 dirancang untuk bekerja dalam udara yang bersih dan laminar, bukan dalam udara yang bergelembung dan berputaran. Namun, dengan peraturan baru yang diperkenalkan, diharapkan mobil-mobil F1 dapat membalap lebih dekat dan mengurangi efek degradasi ban yang tinggi.

Meskipun demikian, Suzuka menunjukkan bahwa pembalap sulit untuk mendekati mobil di depan. Keausan ban yang rendah berkontribusi terhadap kesulitan ini, di mana mobil-mobil dengan karakteristik performa yang berbeda masih terpisah lebih dari satu detik. Tim-tim F1 pun terus berupaya untuk meningkatkan performa mobil mereka dengan memanfaatkan celah-celah dalam peraturan yang ada.

Inovasi pada elemen-elemen aerodinamika, seperti sayap depan dan belakang, menjadi fokus utama tim-tim F1 untuk meningkatkan performa mobil. Namun, penambahan downforce aerodinamis yang terus dilakukan juga berpotensi memengaruhi kemampuan menyalip. Pengembangan aerodinamika yang terus bertambah menunjukkan bahwa kesulitan menyalip dalam balapan F1 masih menjadi perhatian utama bagi seluruh tim.

Source link