Pada hari Jumat, 11 April 2025, Indonesia akan memperingati Hari Kanker Tulang Nasional. Hal ini menjadi momen penting dalam kalender kesehatan yang belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat luas. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), tujuan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai kanker tulang, suatu jenis kanker yang jarang terjadi tetapi memiliki dampak serius. Tanggal ini telah ditetapkan sebagai hari untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala dan pencegahan kanker tulang.
Meskipun sudah dijadwalkan sebagai Hari Kanker Tulang Nasional, masih banyak orang yang belum menyadari pentingnya tanggal 11 April ini. Kebanyakan masyarakat mungkin tidak menyadari bahwa kanker tulang dapat menyerang siapa pun, dari anak-anak hingga dewasa, dan seringkali sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan nyeri biasa. Oleh karena itu, peringatan ini bukan hanya simbolis, tetapi juga sebagai ajakan untuk lebih peduli dan waspada terhadap penyakit ini.
Kanker tulang adalah suatu jenis kanker yang menyerang sel-sel tulang. Meskipun termasuk dalam kanker yang langka, kanker tulang bisa sangat agresif terutama pada orang dewasa. Salah satu contoh kanker tulang yang dikenal luas adalah osteosarkoma, kanker yang menyerang jaringan tulang dan dapat membuat tulang menjadi rapuh. Jika tidak segera ditangani, kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Data dari Kemenkes RI menunjukkan bahwa kanker anak menyumbang sekitar 4,9% dari total kasus kanker di Indonesia setiap tahun.
Mengetahui gejala awal kanker tulang sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain adalah nyeri pada tulang, pembengkakan, patah tulang tanpa sebab, dan gejala tambahan seperti penekanan saraf tulang belakang atau penurunan berat badan yang tak wajar. Pada Hari Kanker Tulang Nasional, pentingnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai, edukasi publik yang terus-menerus, serta kebijakan pemerintah yang mendukung deteksi dini juga ditekankan sebagai upaya untuk menangani kanker tulang lebih efektif.
