Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan dengan beberapa pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan terkait dampak kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Wamenperin Faisol Riza, Wamen Keuangan Anggito Abimanyu, hingga kalangan pengusaha turut hadir. Dalam keterangannya, Airlangga menyebut bahwa sejak beberapa waktu lalu AS memberlakukan tarif sebesar 10%, yang akan naik menjadi 32% dalam waktu yang sangat singkat, juga merespon tarif Asia Tenggara lainnya. Menyikapi hal ini, Airlangga juga mendengarkan masukan dari pengusaha melalui APINDO dan asosiasi terkait. Ia juga menyinggung bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dibandingkan dengan negara pesaing seperti Bangladesh dan China. Airlangga juga menginformasikan bahwa pihak Kedubes Indonesia di AS telah berkoordinasi dengan USTR, dan Indonesia sedang menyiapkan proposal konkret sebagai tanggapan atas kebijakan AS.
Sebelumnya, Airlangga telah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto sehari sebelum bertemu dengan perdana menteri Anwar Ibrahim. Arahan yang diberikan oleh Prabowo adalah memberikan masukan kepada AS dan berharap akan mendapatkan respon yang positif. Airlangga juga menyebut bahwa Indonesia, serta negara Asean lainnya, lebih memilih untuk bernegosiasi daripada mengambil tindakan balasan. Mendag akan melakukan pertemuan pada tanggal 10 bersama Menteri Asean lainnya untuk membahas lebih lanjut negosiasi yang akan dilakukan.