Pasukan militer junta Myanmar menyerang konvoi kendaraan dari Pemerintah China yang membawa bantuan darurat pasca gempa. Insiden tersebut terjadi di tengah kondisi negara yang sedang dilanda bencana gempa dan perang saudara. Juru bicara junta, Zaw Min Tun, menjelaskan bahwa penembakan terjadi karena adanya kesalahpahaman terkait ancaman keamanan oleh kelompok di dekat desa Ohmati. Pasukan anti-junta Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang melaporkan insiden tersebut dan mengawal utusan China ke Mandalay. Konvoi tersebut merupakan bagian dari upaya bantuan internasional atas gempa bumi yang mengakibatkan ribuan korban jiwa dan luka. Sementara itu, Myanmar masih dilanda perang saudara sejak kudeta militer pada 2021. Dalam upaya kemanusiaan, TNLA dan tiga kelompok sekutu lainnya mengumumkan gencatan senjata, namun junta menolaknya dengan tuduhan kelompok etnis bersenjata memanfaatkan waktu tersebut untuk reorganisasi. Min Aung Hlaing, pemimpin junta, menyatakan kesiapannya untuk berdialog dalam rangka perdamaian.
Serangan Junta Myanmar ke Kiriman Bantuan Gempa Xi Jinping

Read Also
Recommendation for You

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah memastikan bahwa dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga…

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan rencana terkait Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang…

Insiden penembakan massal di sebuah tempat wisata di wilayah Kashmir, India, telah menewaskan sedikitnya 26…

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (GOPAN), Sugeng Wahyudi mengonfirmasi bahwa harga ayam hidup…

Warga negara China tertangkap menyelundupkan peralatan militer Rusia ke luar negeri sebelum menjual kembali barang…