Suriah dilanda pemadaman listrik nasional karena adanya malfungsi di sejumlah titik jaringan listrik negara tersebut. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Energi Suriah setelah tim teknis sedang berusaha menyelesaikan masalah tersebut pada Selasa malam. Belum ada tanda-tanda bahwa serangan menjadi penyebabnya. Pemadaman listrik disebabkan oleh kesalahan teknis dalam sistem kelistrikan, dan upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Provinsi Homs, Hama, dan Tartous sudah mulai mendapatkan kembali pasokan listrik, dan diharapkan akan kembali normal di provinsi-provinsi lainnya.
Selain kerusakan jaringan listrik, Suriah juga menghadapi krisis pasokan energi akibat berbagai faktor. Pasokan minyak untuk pembangkit listrik Damaskus dari Iran terputus sejak serangan pada Desember 2024. Pemerintah sementara telah berkomitmen untuk meningkatkan pasokan listrik dengan cara mengimpor dari Yordania dan menggunakan kapal pembangkit listrik dari Turki dan Qatar. Namun, banyak warga Suriah masih belum dapat mengakses listrik atau membayar biaya generator swasta yang mahal.
Pemerintah Suriah pun berjuang memperbaiki infrastruktur dan meminta pencabutan sanksi ekonomi dari negara-negara Barat untuk memulihkan ekonomi. Mereka juga harus menghadapi serangan dari Israel yang telah merusak infrastruktur dasar negara tersebut. Sejak Presiden Bashar al-Assad digulingkan, Israel terus melancarkan serangan udara dan memperkuat pasukannya di zona penyangga di Dataran Tinggi Golan. Negara tersebut juga sering menjadi sasaran serangan udara Israel selama al-Assad berkuasa.