Elfyn Evans, pereli Toyota, meraih kemenangan kedua di WRC 2025 yang signifikan untuk peluang gelar juara. Kemenangan ini didapat setelah melalui Reli Safari yang berat, yang menghasilkan keunggulan waktu 1 menit 09,9 detik dari runner-up Ott Tanak (Hyundai). Di tempat ketiga, juara bertahan WRC Thierry Neuville menempel, tertinggal 3 menit 32,0 detik dari Evans.
Kemenangan Evans tersebut merupakan yang pertama untuk pereli Inggris sejak Colin McRae pada 2002. Para peserta WRC memilih bungkam saat wawancara pasca lomba hingga Power Stage sebagai tanggapan atas kebijakan tegas FIA terhadap bahasa yang tidak pantas. Meskipun Toyota mempertahankan rekor kemenangan 100 persen di Kenya sejak kembali ke WRC pada 2021, perjalanan Evans dan Toyota bukanlah tanpa hambatan.
Kejuaraan ini mempertaruhkan perjalanan sepanjang 384 km dengan lintasan keras dan cuaca keras, menguji pereli dan kendaraan mereka hingga batasnya. Evans adalah satu-satunya pereli Rally1 yang terhindar dari masalah mekanis, namun demikian, tantangan bagi pereli asal Wales ini tidaklah mudah. Memimpin reli setelah etape super spesial di Nairobi, Evans tergelincir ke posisi kelima setelah Special Stage 2 sebelum bangkit kembali ke posisi kedua.
Perubahan kepemimpinan terjadi ketika driveshaft i20 N Tanak rusak, menguntungkan Evans. Meski mengalami tusukan dan beberapa insiden lainnya, Evans berhasil mempertahankan posisi teratas hingga akhir reli. Tindakan-hatinya untuk tidak menyerang di Super Sunday dan Power Stage tetap memungkinkan Evans pulang dengan keunggulan 36 poin dari Neuville. Tanak, meskipun sempat terkena masalah, berhasil finis di posisi kedua setelah Rovanpera yang penuh dengan tantangan harus menyerah.
Neuville, mengalami reli kacau karena masalah dengan driveshaft dan masalah teknis lainnya, mampu bertahan hingga akhir. Sementara rekan setimnya, Adrien Fourmaux, mendapat 10 poin di Super Sunday setelah insiden yang dialami sebelumnya. Berbagai peristiwa menarik juga terjadi pada Katsuta, Rovanpera, Pajari, dan pereli lainnya yang harus menghadapi berbagai rintangan dan tantangan sepanjang reli. Kesulitan dalam perlombaan ini tidak hanya dirasakan oleh para pereli kelas dunia, tetapi juga oleh para pembalap muda. Akhirnya, reli ini membuktikan bahwa ketahanan, keterampilan, dan semangat adalah kunci utama bagi pereli untuk meraih kemenangan di ajang ini.