Gempa Myanmar tidak berpengaruh pada aktivitas kegempaan di Indonesia, demikian disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa gempa di Myanmar tidak langsung berdampak pada Indonesia. Pertama, sumber gempa yang berbeda, yaitu Jalur Sesar Sagaing yang tidak masuk ke wilayah Indonesia. Kedua, jarak yang cukup jauh antara Myanmar dan Indonesia. Selain itu, setiap segmen sumber gempa akan melepaskan energi sendiri-sendiri, bukan saling memicu.
Namun, masyarakat Indonesia tetap diminta siap siaga mengingat keberadaan jalur sesar aktif di wilayah masing-masing. Meskipun tidak mudah gempa Myanmar mempengaruhi kegempaan Indonesia, langkah mitigasi seperti membangun rumah tahan gempa disarankan. Selain itu, gempa teknik mengguncang Sumbawa dengan magnitudo 4,7 dan Aceh dengan magnitudo 5,2 setelah gempa dahsyat M7,7 di Myanmar dan Thailand. Gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di darat dan sesar Seulimeum. Iklan berita: BMKG Ungkap Gempa Megathrust RI Hanya Tunggu Waktu, Ini Zona Merahnya.