Berita  

Dampak China Masuk, Pertemuan Jepang-Korsel Setelah 5 Tahun

Pada hari Minggu, (30/3/2025), Korea Selatan, China, dan Jepang menggelar dialog ekonomi pertama mereka dalam lima tahun guna memperkuat kerja sama perdagangan regional. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap peningkatan tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Meskipun Seoul, Beijing, dan Tokyo adalah mitra dagang utama AS, namun mereka sering mengalami perselisihan terkait berbagai isu, termasuk sengketa teritorial dan pelepasan air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima di Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri perdagangan sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam pembicaraan yang komprehensif dan berstandar tinggi terkait perjanjian perdagangan bebas Korea Selatan-Jepang-China. Menteri Perdagangan Korea Selatan, Ahn Duk-geun, menyoroti pentingnya memperkuat implementasi RCEP dan menciptakan kerangka kerja untuk memperluas kerja sama perdagangan melalui negosiasi FTA Korea-China-Jepang.

Para menteri bertemu menjelang pengumuman Trump tentang peningkatan tarif impor, yang mengguncang kemitraan perdagangan AS. Meskipun pembicaraan perdagangan bebas trilateral yang dimulai sejak tahun 2012 belum mencapai kemajuan signifikan, RCEP yang mulai berlaku pada tahun 2022 telah melibatkan 15 negara di kawasan Asia-Pasifik dengan tujuan menurunkan hambatan perdagangan.

Trump baru-baru ini mengumumkan tarif impor sebesar 25% untuk mobil dan suku cadang otomotif, kebijakan ini berpotensi merugikan perusahaan, terutama produsen mobil Asia yang merupakan eksportir kendaraan terbesar ke AS setelah Meksiko. Dengan Korea Selatan dan Jepang menjadi dua eksportir terbesar kendaraan ke AS, para menteri sepakat untuk mengadakan pertemuan menteri berikutnya di Jepang.

Source link