Energi terbarukan mengalami pertumbuhan yang signifikan di level global, dengan kapasitasnya meningkat sebesar 15,1 persen pada tahun 2024, mencapai total 4.448 GW. Meskipun pertumbuhan ini merupakan rekor, namun masih di bawah target global untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030. Menurut laporan terbaru dari Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), kapasitas energi terbarukan perlu tumbuh sebesar 16,6 persen per tahun untuk mencapai target tersebut.
Energi terbarukan menjadi kontributor signifikan dalam pasokan energi global, menyumbang 38 persen pertumbuhan pasokan internasional pada tahun 2024. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), sekitar 700 GW kapasitas energi terbarukan ditambahkan pada tahun 2024, dimana 80 persennya berasal dari tenaga surya. IEA juga mencatat bahwa instalasi energi terbarukan mencapai rekor tertinggi selama 22 tahun berturut-turut.
Dalam menghadapi tantangan ini, Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera, menekankan perlunya aksi yang lebih cepat dan berkelanjutan dalam mengembangkan energi terbarukan. Dengan hanya enam tahun tersisa untuk mencapai tujuan kapasitas tenaga listrik terbarukan pada 2030, kemitraan internasional serta aksi konkret dari pemerintah sangat diperlukan. La Camera juga menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan kontribusi nasional sebagai blueprint ambisi energi terbarukan.
Dengan daya saing ekonomi dan kebutuhan akan ketahanan energi yang semakin mendesak, pengembangan energi terbarukan menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan energi di masa depan. Pertumbuhan yang signifikan dalam industri energi terbarukan menunjukkan bahwa energi terbarukan bukan hanya ekonomis namun juga dapat diterapkan dengan mudah. Ini adalah peluang bagi bisnis dan negara untuk meraih keuntungan dan menjawab tantangan ketahanan energi secara cepat dan berkelanjutan.