Korban tewas akibat kebakaran hutan di Gyeongsang Utara, Korea Selatan, telah mencapai 28 orang dengan 32 orang lainnya mengalami luka-luka setelah gelombang kebakaran hutan melanda wilayah tersebut sejak Jumat lalu. Lebih dari 38.000 hektar hutan telah terbakar, mengakibatkan sekitar 37.829 orang mengungsi, termasuk hampir 30.000 orang di daerah Uiseong dan Andong di Provinsi Gyeongsang Utara. Pelaksana tugas Presiden Han Duck-soo telah memerintahkan pelaksana tugas Menteri Dalam Negeri Ko Ki-dong untuk tinggal di Provinsi Gyeongsang Utara dan memantau upaya bantuan bagi para korban kebakaran hutan hingga kobaran api terkendali.
Banyak korban yang merupakan warga lanjut usia, termasuk pasien di rumah sakit jompo, yang membuat situasinya semakin mengkhawatirkan. Han menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan para korban di lapangan serta mengaktifkan sistem pendukung yang efisien untuk mencegah kelelahan petugas pemadam kebakaran dan pekerja sukarelawan. Pihak berwenang telah mengerahkan helikopter, truk pemadam kebakaran, dan personil pemadam kebakaran untuk memadamkan kobaran api yang cepat menyebar karena angin kencang di Kabupaten Uiseong.
Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan wilayah tenggara yang terdampak paling parah sebagai zona bencana guna memfokuskan sumber daya dan mempercepat upaya pemulihan. Selain itu, beberapa yurisdiksi lain di Provinsi Gyeongsang Utara juga ditetapkan sebagai zona bencana khusus untuk memperkuat respons terhadap kebakaran hutan tersebut. Tindakan pemerintah ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi kerugian akibat bencana alam yang meluluhlantakkan wilayah tersebut.