Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana, telah meminta Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menyelidiki kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMK PGRI 5 Kalideres, Jakarta Barat. Justin menyatakan bahwa kejadian tersebut sangat disayangkan dan telah menimbulkan trauma bagi korban yang terdampak. Kasus pelecehan seksual terhadap 40 siswi di SMK PGRI 5 Kalideres telah menjadi perhatian serius, dan Justin mendesak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menangani kasus ini dengan cepat dan penuh perhatian.
Justin juga menyoroti sikap lambat dari pihak sekolah dan Disdik dalam penanganan kasus pelecehan seksual ini. Dia menegaskan bahwa kasus pelecehan seksual tidak boleh ditoleransi dan harus segera diusut. Pelaku pelecehan seksual harus diproses dan dihukum, tanpa pandang usia. Justin juga menekankan bahwa pelecehan seksual dalam segala bentuknya merupakan tindakan kejahatan yang harus diberikan keadilan kepada para korban.
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta siap memberikan pengawalan terhadap kasus ini dan menegaskan bahwa proses hukum harus terus berjalan. Meskipun hanya ada satu korban yang melaporkan kejahatan, para pelaku harus tetap ditindak. Sebelumnya, Suku Dinas Pendidikan (Sudindik) Wilayah I Jakarta Barat telah melakukan evaluasi terhadap jajarannya terkait kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang oknum guru di SMK PGRI 5 Jakarta di Kalideres. Evaluasi tersebut melibatkan berbagai pihak termasuk Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan, serta Kepolisian.
Oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap murid telah mengundurkan diri dari sekolah setelah membuat surat pernyataan. Kasus ini terus diproses oleh pihak berwenang dengan dukungan dari Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta untuk memastikan keadilan bagi para korban.
