“Drive to Survive” dari Netflix telah menuai kritik karena menciptakan drama, tetapi beberapa kejadian di dalamnya sebenarnya mencerminkan kenyataan. Salah satunya adalah ketika, dalam episode empat dari musim terbaru yang dirilis pada 7 Maret, terlihat Carlos Sainz mengejutkan James Vowles dan Williams pada musim panas tahun lalu, memperlama kesepakatan yang sebenarnya sudah ditandatangani menurut asumsi Vowles.
Dalam episode yang berjudul “Carlos Signs,” kamera mengikuti perjalanan pembalap Spanyol berusia 30 tahun ini saat mencoba mencari arah setelah digantikan oleh Lewis Hamilton dari kursi Ferrari. Sainz mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan tersebut, namun menyatakan bahwa ia akan bergegas menegosiasikan kesepakatan yang menguntungkan baginya.
Vowles dari Williams, yang berusaha meyakinkan Sainz untuk pindah tim, mengungkapkan keengganannya untuk melepaskan pembalap Spanyol tersebut. Penuh keyakinan, Vowles bahkan mengaku bahwa pikirannya tidak tenang sampai kesepakatan ini tercapai. Spekulasi pun merebak di paddock mengenai kemungkinan Sainz bergabung dengan Williams, terutama setelah Vowles terlihat melakukan pertemuan rahasia dengan manajernya.
Dalam episode tersebut, Zak Brown dari McLaren juga terlihat memberitahu Lando Norris tentang kemungkinan kesepakatan Sainz dengan Williams atau Sauber (aka Audi). Red Bull pun turut terlibat dalam spekulasi ini, dengan Paul Smith menyampaikan informasi mengenai kemungkinan Sainz bergabung dengan Williams.
Namun, setelah semuanya diyakini hampir jadi, terungkaplah bahwa Sainz tidak akan menandatangani kontrak dengan Williams. Flavio Briatore menjadi sosok yang membingungkan dan mengubah rencana Sainz dengan keterlibatannya dalam proses ini. Akhirnya, dalam beberapa pekan berikutnya, kontrak Sainz dengan Williams secara resmi diumumkan, menetapkan arah karir pembalap Spanyol tersebut selama dua tahun ke depan.
