Honda berhasil meraih kemenangan di Grand Prix Thailand setelah Johann Zarco finis di posisi paling tinggi kedelapan, di atas RC213V terbaik. Meskipun demikian, hal ini tidak menjamin Honda akan mendominasi klasemen di awal musim 2025. Kedua motor, Honda dan Yamaha, masih memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diuji di lintasan yang beragam. Meskipun demikian, terdapat tanda-tanda positif dan negatif di kedua tim tersebut.
Pada sisi Honda, pembukaan musim 2025 dianggap sukses. Joan Mir dan Johann Zarco berhasil lolos ke Q2, dengan Zarco mencatat waktu yang lebih cepat dibandingkan kualifikasi sebelumnya tahun lalu. Selisih waktu mereka dengan posisi terdepan pun semakin mengecil. Meskipun Mir hanya mampu meraih satu poin dalam sprint, Zarco berhasil menunjukkan performa yang baik dalam lomba utama. Meski sempat berada di posisi ke-10, Zarco mampu merangkak ke posisi ketujuh dan finis hanya 15 detik di belakang pemenang balapan, Marc Marquez.
Di sisi lain, Yamaha juga menunjukkan potensi yang kuat di awal musim. Jack Miller, yang mengendarai motor M1 Pramac, berhasil meraih posisi empat dalam kualifikasi. Meski mengalami beberapa masalah selama balapan, Miller masih bisa menyelesaikan di posisi ke-11. Sementara Fabio Quartararo, pembalap Yamaha Factory Racing, naik ke posisi ketujuh dalam sprint race. Namun, dalam lomba utama, Quartararo mengalami beberapa kendala dengan ban depan dan belakang yang mengakibatkan penampilannya tertutupi.
Meskipun demikian, performa Yamaha di GP Thailand tidak sepenuhnya bisa diukur dengan objektif. Trek di Buriram tidak membebani motor M1, yang mengalami kesulitan dalam kondisi cengkeraman rendah. Diharapkan tantangan yang lebih besar di lintasan berikutnya seperti Argentina dan Austin. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah Yamaha bisa memanfaatkan kemajuan yang telah dicapai di luar musim selama sisa tahun ini.