Anemia aplastik adalah suatu kondisi langka dan serius yang terjadi ketika sumsum tulang manusia tidak mampu memproduksi sel darah dalam jumlah yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti mudah lelah, risiko perdarahan, dan infeksi yang sulit diatasi. Kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba atau berangsur-angsur, serta rentang keparahannya bisa dari ringan hingga berat. Penyebab utama anemia aplastik adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel induk di sumsum tulang, sehingga mengganggu produksi sel darah. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terkena anemia aplastik, seperti paparan zat kimia beracun, efek samping obat-obatan, terapi kanker, kehamilan, infeksi virus, gangguan autoimun, kelainan genetik langka, dan penyebab yang tidak diketahui.
Untuk mendiagnosis anemia aplastik, dokter biasanya akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan beberapa tes laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap, apusan darah tepi, penghitungan retikulosit, aspirasi dan biopsi sumsum tulang, serta tes genetik. Pengobatan untuk anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahan serta kondisi pasien, terdiri dari terapi suportif (transfusi darah, terapi infeksi, growth factor), terapi imunosupresan, dan transplantasi sel punca (sumsum tulang). Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem, mudah memar, atau infeksi berulang. Mengetahui penyebab dan mengobati anemia aplastik dengan tepat sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.