Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengecualian tarif 25% bagi produsen mobil dari Kanada dan Meksiko selama satu bulan, asalkan mereka mematuhi perjanjian perdagangan bebas yang berlaku. Keputusan Trump ini menunda penurunan tajam Wall Street selama hampir tiga bulan terakhir. Meskipun demikian, perang dagang Trump dengan Kanada dan Meksiko belum berakhir, terutama terkait masalah penyelundupan fentanil ke AS. Setelah berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Trump masih mengungkapkan keraguan terhadap perbaikan situasi tersebut.
Keputusan pengecualian ini memberikan dorongan bagi saham industri otomotif, di mana saham General Motors dan Ford mengalami kenaikan pada Rabu. Langkah tarif Trump menjadi tantangan bagi produsen otomotif yang sering melintasi perbatasan Amerika Utara selama proses produksi. Pengecualian ini diharapkan memberikan keuntungan bagi beberapa produsen mobil asing dengan basis produksi besar di AS. Namun, bagi pesaing yang tidak memenuhi aturan USMCA, tarif 25% masih berlaku.
Selain itu, Trump kemungkinan akan menghapus tarif 10% untuk impor energi dari Kanada sesuai dengan aturan USMCA. Ketegangan perdagangan ini dapat mengancam hubungan ekonomi antara AS, Kanada, dan Meksiko. Fentanil menjadi perhatian utama setelah menyebabkan ribuan kematian akibat overdosis di AS, dengan sebagian besar masuk melalui perbatasan selatan.
Dampak tarif ini tidak hanya dirasakan oleh AS, tetapi juga oleh Kanada. Ekspor Kanada sangat mengandalkan AS, sehingga kebijakan tarif ini dapat memunculkan resesi. Kanada bersiap untuk melawan hal ini dengan menggunakan ekspor minyak dan gas sebagai alat tawar dalam negosiasi. Sementara itu, Amerika Serikat juga mulai merasakan dampaknya, terutama dalam perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan ketidakpastian bisnis. Meskipun demikian, nilai dolar AS mulai stabil setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam. Trump juga memberlakukan tarif tambahan pada barang-barang China, yang kemudian dibalas oleh China.
Dampak besar yang ditimbulkan juga terasa di Detroit, pusat industri otomotif AS. Tarif ini dapat meningkatkan biaya kendaraan dan menimbulkan masalah jika kesepakatan jangka panjang tidak tercapai. Produsen mobil terbesar di Amerika seperti Ford, GM, dan Stellantis mengapresiasi pengecualian tarif ini, mengingat kewajiban yang harus dipatuhi sesuai dengan USMCA. Produsen otomotif mendukung peningkatan investasi di AS, tetapi meminta kepastian mengenai kebijakan tarif dan regulasi sebelum melakukan perubahan besar.