PortalTribun.com adalah portal berita yang menyajikan informasi harian hingga bulanan dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, otomotif, olahraga, teknologi, dan gaya hidup.

Penyebab & Gejala Hipotermia di Gunung: Info Penting!

Pendakian gunung merupakan aktivitas yang mendebarkan namun tidak terlepas dari risiko hipotermia. Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, mengganggu fungsi tubuh dengan fatal. Diketahui bahwa suhu tubuh normal berada dalam kisaran 36,5–37,5°C, dan tubuh cenderung mempertahankan suhu ini secara alami. Namun, ketika seseorang terpapar lingkungan bersuhu rendah tanpa perlindungan yang memadai, risiko hipotermia meningkat.

Penyebab hipotermia saat mendaki gunung dapat berasal dari paparan cuaca dan angin dingin, pemilihan pakaian yang tidak sesuai, kurangnya asupan makanan dan cairan, kurangnya perlindungan tambahan, serta kelelahan atau cedera. Gejala hipotermia dapat beragam, mulai dari menggigil, kesulitan berbicara, hingga pada tahap berat bisa menyebabkan kebingungan atau kehilangan kesadaran.

Untuk mencegah hipotermia, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil. Yaitu dengan menggunakan pakaian yang tepat, melakukan layering dengan benar, memastikan asupan makanan dan minuman yang cukup, membawa perlengkapan tambahan, dan mengatur waktu istirahat dengan bijaksana. Jika seseorang terkena hipotermia, langkah pertolongan pertama yang tepat termasuk mencari tempat berteduh, mengganti pakaian basah, memberikan sumber panas, dan memberikan minuman hangat.

Hipotermia adalah ancaman serius bagi pendaki gunung, terutama dalam kondisi cuaca dingin dan basah. Oleh karena itu, pemahaman akan penyebab, gejala, langkah pencegahan, serta tindakan pertolongan pertama sangat penting dalam meminimalkan risiko. Dengan persiapan yang matang dan pengetahuan yang cukup, pendaki bisa tetap aman di gunung dan mengurangi potensi terkena hipotermia.

Source link