Kemiskinan dan Kegagalan Usaha, Faktor Pemicu Tawuran di Jakarta
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali, mengusulkan solusi untuk mengatasi tawuran yang terjadi di Jakarta. Ia menyarankan agar pemimpin atau koordinator pemuda yang menganggur diberi pekerjaan, sehingga dapat mengurangi kegiatan tawuran yang kerap terjadi di ibu kota. Menurutnya, kegiatan tawuran tidak hanya disebabkan oleh hobi bertarung, tetapi juga karena pemuda memiliki banyak waktu luang akibat pengangguran.
Faktor kemiskinan juga turut mendorong para pemuda untuk terlibat dalam tawuran. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara agar waktu pemuda dimanfaatkan secara efektif. Memberikan pekerjaan kepada mereka bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Marullah juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan berbagai pihak terkait untuk mencegah terjadinya tawuran. Upaya tersebut dilakukan tidak hanya dalam konteks mengatasi tawuran, namun juga dalam rangka sosialisasi mengenai hal-hal yang sebaiknya dihindari selama bulan Ramadhan.
Tawuran sendiri telah beberapa kali terjadi di Jakarta, salah satunya di Penjaringan, Jakarta Utara pada Februari 2025. Kepolisian Metro Jakarta Utara mengungkapkan bahwa dua kelompok pemuda melakukan tawuran setelah berjanji melalui media sosial. Kejadian tersebut menyebabkan satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka. Upaya pencegahan dan penanganan tawuran terus dilakukan oleh instansi terkait guna menciptakan lingkungan yang aman dan damai di ibu kota.