Indonesia Battery Corporation (IBC) memberikan update terbaru terkait proyek pabrik baterai hasil kerja sama dengan konsorsium asal Korea Selatan, LG Energy Solution, dan Hyundai Motor Group di Karawang. Direktur IBC, Toto Nugroho mengungkapkan bahwa proyek ini, sebelumnya dikenal dengan nama proyek OMEGA, sudah memulai proses produksi. Namun, IBC menghadapi kendala dalam masuk secara minoritas ke dalam proyek tersebut.
Toto menjelaskan bahwa IBC sebelumnya telah menjalin Nota Kesepahaman (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (HOA) dengan LG Korea Selatan, dengan komitmen untuk memperoleh 5% saham di pabrik yang telah beroperasi. Namun, kendala muncul karena LG tidak memberikan dokumen yang diperlukan untuk valuasi perusahaan secara lengkap, sehingga IBC belum dapat melaksanakan komitmen tersebut.
Meskipun menghadapi hambatan, Toto menegaskan bahwa IBC akan tetap transparan mengenai perkembangan proyek ini dan berusaha merealisasikan rencana awal. Proyek pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang memiliki investasi sebesar US$ 1,1 miliar dengan target produksi baterai mencapai 10 gigawatt hour (GWh).
Dengan demikian, meskipun mengalami tantangan dalam masuk ke proyek OMEGA, IBC tetap berkomitmen untuk melanjutkan upaya mereka dalam proyek tersebut. Ini merupakan langkah strategis bagi pihak-pihak yang terlibat dalam memajukan industri baterai di Indonesia dan memperkuat kerja sama antara perusahaan lokal dan asing.