Jack Miller, sebagai ujung tombak Yamaha, mengungkapkan kekecewaannya setelah selesai melakukan tes terakhir di Thailand. Tim Pramac, sebagai tim satelit baru, masih memiliki beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Meskipun begitu, baik Jack Miller maupun Miguel Oliveira terus berupaya beradaptasi dengan motor M1. Dalam tes tersebut, Miller berhasil menempati posisi kesepuluh, dengan selisih waktu hanya sepersepuluh detik dari Quartararo. Sementara Oliveira, meskipun lebih lambat dari Quartararo dan Miller, juga menunjukkan peningkatan dalam putarannya.
Miller optimis dengan kinerja motornya saat ini. Meskipun masih ada beberapa masalah teknis, ia memuji keseimbangan yang baik dari motor Yamaha tersebut. Selain itu, manajer tim Pramac, Gino Borsoi, menyatakan bahwa ada kemajuan yang signifikan dari Miller, meskipun Oliveira masih kesulitan menemukan keseimbangan yang tepat dengan M1. Oliveira sendiri mengakui bahwa tantangan terbesar baginya adalah pada saat pengereman, namun ia yakin bahwa dengan perubahan yang dilakukan, ia akan bisa bersaing dengan lebih baik.
Berkaitan dengan gaya berkendara, Oliveira percaya bahwa gaya berkendara asli Jack Miller lebih cocok dengan motor Yamaha. Selain itu, ia mengakui bahwa masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan tim Pramac yang baru baginya. Proses adaptasi ini terjadi tidak hanya pada Oliveira, namun juga pada seluruh tim Pramac yang sedang belajar menjadi tim kerja kedua bagi Yamaha. Meski begitu, Miller menyatakan bahwa tim telah bekerja keras dalam memahami motor dan bersiap untuk menghadapi tantangan yang ada. Yamaha sendiri bertekad untuk membentuk Pramac sebagai tim kerja kedua yang kuat dan kompetitif.
